Tuesday, June 23, 2015

Remaja putri rela menjadi PSK untuk melayani lelaki hidung dengan tarif murah demi sebuah gadget

sakuratotoberitaterbaru.blogspot.com-Remaja putri rela menjadi PSK untuk melayani lelaki hidung dengan tarif murah demi sebuah gadget
siswi
Sakuratoto
Mirisnya dua remaja putri rela menjadi PSK untuk melayani lelaki hidung belang hanya dengan tarif murah.
Di bawah Katimsus Resmob anti bandit dit reskrimum Polda Sulut Ipda Fandy Ba'u, Sabtu (20/6/2015) sekitar pukul 00.15 Wita menangkap satu orang tersangka atas nama Imon alias IJ yang merupakan warga Komplek Dolok, Perum Kharisma Malalayang.
Imon ditangkap karena diduga akan melakukan transaksi di Hotel Teratai Malalayang. Kemudian pria berusia 27 tahun ini digiring ke Mapolda Sulut.
Dalam pengakuan Imon di depan penyidik, dirinya mengaku sudah satu tahun berkenalan dengan kedua korban yang merupakan siswa kelas satu SMA dan mahasiswi.
"Selama satu tahun saya berteman, sebelum ditangkap kami makan dan minum, kemudian membujuk dan menawar mereka menjajakan diri (bermain dengan tamu," terangnya.
Dia pun mengaku, korban juga sudah menitipkan kepadanya jika adanya tamu segera menelpon mereka karena membutuhkan uang.
"Kalau ada pelanggan, saya tinggal telepon dan menjemput mereka kemudian membawa ke hotel di mana telah dipesan oleh pelanggan," jelasnya.
Kedua perempuan yang dijajakannya adalah dua orang perempuan yang masih dibawah umur yakni Rika alias EL (15) berstatus sebagai siswi Warga Kecamatan Malalayang dan Kris alias KW (17) warga kompleks, Kecamatan Malalayang.
Dalam pengakuan EL yang masih menimba ilmu di bangku sekolah menengah atas, dirinya memang kenal dengan tersangka kurang lebih satu tahun. Karena keterbelakangan ekonomilah membuat dirinya menjual kegadisannya.
"Saya kenal tersangka cukup lama, jika ada yang mau saya bilang ke dia tinggal telepon saja," tuturnya tertunduk.
‎Perempuan yang masih duduk di bangku kelas satu SMA ini mengatakan, dirinya menjadi seperti ini karena melihat teman-temannya memegang gadget mahal.
"Melihat teman-teman memegang gadget mahal, jadi yaa begini mungkin bisa membelinya," tambahnya lagi.
Ketika dikonfirmasi, Kapolda Sulut, Brigadir Jenderal Wilmar Marpaung melalui Dirkrimum Polda Sulut AKBP Pitra Ratulangi mengatakan Tersangka dan kedua korban ditangkap di Hotel Teratai Malalayang, tertangkap setelah melakukan transaksi.
"Kami amankan barang bukti uang tunai Rp 700.000, satu buah hp, satu unit sepeda motor jenis Jupiter hitam yang digunakan menjemput kedua perempuan ke hotel," jelas Ratulangi.
Ditambahkannya, tersangka beserta dengan barang buktinya diamankan penydik unit PPA subdit jatanras Reskrimum.
"Akan di proses hukum dan pengembangan yang akan melibatkan sub tim IT Baracuda Polda Sulut memburu kemungkinan pelaku-pelaku dan jaringan lainnya." Tuturnya, Minggu (21/6/2015).
Lanjut Ratulangi, dengan adanya kejadian seperti ini. Harus ada kepedulian orang tua, keluarga, lingkunga, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pihak-pihak terkait untuk peduli kepada anak-anak dibawah umur seperti ini.
"Adanya praktik-praktik human trafficking anak di bawah umur menunjukkan kurangnya kepedulian lingkungan dan juga lemahnya pengawasan, perhatian orangtua beserta keluarga terhadap anak-anaknya," katanya.
Ditambahkannya, karena lemahnya pengawasan dan perhatian akan mengakibatkan menjadi peluang besar bagi mereka leluasa menjaring calon-calon korban lalu menjual anak-anak di bawah umur di Sulut bahkan ke luar Sulut kepada oknum-oknum yang mencari keuntungan dibalik kelalaian dan kesusahan orang lain.

No comments:

Post a Comment