![]() |
petasan |
Peringatan bagi anak-anak yang suka bermain petasan, Alfaro Prayata Dazain (5) meregang nyawa karena terkena percikan petasan yang disulut didalam kaleng sarden.
Alfaro meningggal dunia meski sempat dibawa kerumah Sakit Anissa dijalan Garuda, Tengkerang Tengah. Nyawa Alfaro yang tinggal jalan Bawal, Gang Bawal II, Kelurahan Wonorejo, Marpoyan Damai ini tidak tertolong karena sudah kritis saat dibawa ke rumah sakit.
Informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, sebelum kejadian, Alfaro tengah bermain petasan dengan abangnya Alif (10) serta sepupunya Rian, pada Jum'at (26/6/2015) pukul 19. 00 WIB. Saat itu orang tua korban tengah melaksanakan buka puasa. Petasan tersebut disulut dengan cara dimasukkan kedalam kaleng.
Saat itu, korban Alfaro berada persis didekat kaleng yang berisi petasan tersebut. Bahkan untuk meyakinkan petasan terbakar dan mengeluarkan bunyi, korban pun mendekatkan wajahnya dengan melihat petasan yang berada didalam kaleng.
Naas, saat petasan meledak, kaleng tersebut justru terpental dan percikannya mengenai bagian lehernya. Darah pun mengucur. Akibat percikan kaleng tersebut, leher korban bahkan nyaris putus.
Melihat kondisi tersebut, Alif dan Rian kemudian memberitahu orang tua korban. Kepanikan pun terlihat jelas saat orang tua korban mendapati darah mengucur dari leher anaknya.
Korban pun langsung dibawa kerumsah sakit Anisa. Namun, nyawanya tidak tertolong lagi. Belum sempat mendapat pertolongan medis, korban sudah mengembuskan nafas terakhir Informasi tersebut cepat menyebar. Personil polisi Bukit Raya, langsung meluncur ke lokasi kejadian. Ditempat bermain korban, polisi menyita dua kaleng sarden yang bagian tutupnya sudah terbuka. Disalah satu sarden, masih menempell bercah darah yang diduga darah korban.
"Kita sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saksi-saksi pun kita periksa dan dimintai keterangan. Barang bukti diamankan dan diteliti lebih jauh untuk memastikan penyebab kematian korban, " papar Kanit Reskrim Bukit Ray, Ipda Bahari Abdi.
Terkait peristiwa tersebut, Abdi mengimbau para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain petasan. Jika memang hanya membawa mudharat, menurut Abdi, sebaiknya orang tua melarang aktifitas tersebut.
"Ini pelajaran berharga. Para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya. Terutama yang sukda bermain petasan. Sebab, bahaya sangat mengancam saat anak-anak yang masih belia bersentuhan dengan barang yang identik dengan ledakan tersebu, " ujarnya.
Mengingat bahayanya petasan itu, dikatakan Abdi, pihaknya juga akan melakukan razia dan pengawasan bagi penjual petasan yang marak selama bulan ramadan.
"Kita tidak akan henti-henti melakukan pengawasan sampai penindakan bagi penjual petasan. Harus ada izin yang jelas dan penjualannya pun harus memperhatikan sesuai dengan umur. Jangan sembarangan menjual bahan peledak tersebut,
No comments:
Post a Comment